Ceritanya begini…
Waktu saia sedang bersih-bersih halaman depan salon, saia menemukan amplop coklat. Dan setelah dibuka, isinya..hwalaaa... cek BRI sebesar Rp.4.700.000.000,- (4 milyar 700 juta rupiah) dan surat surat berupa surat keterangan tanah di merauke dan SIUP dari Pemda Jawa Timur.
Merasa itu barang penting, saia SMS nomer yang ada di SIUP, 082397899090 atas nama Drs. Erwin Panggabean. SE, MSi. Presiden Direktur PT. MICO GRAHA PAVINDO. ( nama dan telpon tidak disensor.. siapa tau ada yang mau iseng nyoba nelpon hehehe…. ).
Untungnya saia bukan tipe mbak2 cantik yang biasanya gampang ditipu.
Saat itu juga saia langsung browsing dengan mengetik PT MICO di Google Search.
Dan muncullah segala macam artikel tentang modus penipuan. (kalau tidak percaya silahkan searching sendiri).
Kemudian saia cek surat surat itu.. memang sepintas tampak asli.. tapiiiii... setelah cek ricek.. ada yang lucu!!! LOGO CEK BRI LUNTUR!!!! (memang surat tersebut kehujanan semalaman)... mana bisa cek BRI luntur pada logonya... pada tulisan jumlah uangnya mungkin luntur... tapi tidak mungkin CEKnya, karena itu termasuk surat berharga, dan untuk mendapatkannya lumayan rumit prosedurnya [ LIHAT DI FOTO ]
Surat2 penting itu juga demikian..logo pada kop juga dari printer.. tinta mbleber saat kena air... (tapi ini masih bisa diterima.. secara pemerintahan di ujung dunia gitu lho... terkadang suka gak modal.. hehehee… ).
Alhamdulillah saia tidak tertipu...
(Just preventif pada diri saia sendiri niy),
PERTAMA: yang saia lakukan adalah berdoa kepada Alloh, agar saia selamat dari segala macam tidak kejahatan (karena menurut artikel di Google, pelaku bisa menghipnotis lewat telepon),
KEDUA: nomor si Drs. Erwin tsb, langsung saia blokir, agar orangnya tidak bisa menghubungi saia (kecuali, pake hidden number.. huuufff, kenapa sich diciptakan hidden number segala yaaa… ngga penting bingitz).
Hati2 yaaaa…. teman teman…. makin aneh2 saja modus penipuan jaman sekarang....
Foto Foto Dokumen: (nama dan isi dari kertas ini sengaja tidak saya buramkan, untuk mencegah penipuan terjadi lagi dan memakan korban)
Waktu saia sedang bersih-bersih halaman depan salon, saia menemukan amplop coklat. Dan setelah dibuka, isinya..hwalaaa... cek BRI sebesar Rp.4.700.000.000,- (4 milyar 700 juta rupiah) dan surat surat berupa surat keterangan tanah di merauke dan SIUP dari Pemda Jawa Timur.
Merasa itu barang penting, saia SMS nomer yang ada di SIUP, 082397899090 atas nama Drs. Erwin Panggabean. SE, MSi. Presiden Direktur PT. MICO GRAHA PAVINDO. ( nama dan telpon tidak disensor.. siapa tau ada yang mau iseng nyoba nelpon hehehe…. ).
Untungnya saia bukan tipe mbak2 cantik yang biasanya gampang ditipu.
Saat itu juga saia langsung browsing dengan mengetik PT MICO di Google Search.
Dan muncullah segala macam artikel tentang modus penipuan. (kalau tidak percaya silahkan searching sendiri).
Kemudian saia cek surat surat itu.. memang sepintas tampak asli.. tapiiiii... setelah cek ricek.. ada yang lucu!!! LOGO CEK BRI LUNTUR!!!! (memang surat tersebut kehujanan semalaman)... mana bisa cek BRI luntur pada logonya... pada tulisan jumlah uangnya mungkin luntur... tapi tidak mungkin CEKnya, karena itu termasuk surat berharga, dan untuk mendapatkannya lumayan rumit prosedurnya [ LIHAT DI FOTO ]
Surat2 penting itu juga demikian..logo pada kop juga dari printer.. tinta mbleber saat kena air... (tapi ini masih bisa diterima.. secara pemerintahan di ujung dunia gitu lho... terkadang suka gak modal.. hehehee… ).
Alhamdulillah saia tidak tertipu...
(Just preventif pada diri saia sendiri niy),
PERTAMA: yang saia lakukan adalah berdoa kepada Alloh, agar saia selamat dari segala macam tidak kejahatan (karena menurut artikel di Google, pelaku bisa menghipnotis lewat telepon),
KEDUA: nomor si Drs. Erwin tsb, langsung saia blokir, agar orangnya tidak bisa menghubungi saia (kecuali, pake hidden number.. huuufff, kenapa sich diciptakan hidden number segala yaaa… ngga penting bingitz).
Hati2 yaaaa…. teman teman…. makin aneh2 saja modus penipuan jaman sekarang....
Foto Foto Dokumen: (nama dan isi dari kertas ini sengaja tidak saya buramkan, untuk mencegah penipuan terjadi lagi dan memakan korban)